Kamis, 22 Desember 2016

Jasa sewa

Jasa Sewa Pena Rapido/Rotring :

Full Set
merk pena : Rotring

contact person
line : mhd.aldi
No hp : 0822 6930 1500

note : khusus daerah palembang

Gambar



Contoh Soal II

Soal Latihan :


a. KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BILANGAN BINARY

Contoh soal:
Coba konversikan lah bilangan desimal ke bilangan binary, di mana angka bilangan desimal yang akan di konversikan adalah angka 67

67 : 2 -> 1
33 : 2 -> 1
16 : 2 -> 0
8 : 2 -> 0
4 : 2 -> 0
2 : 2 -> 0
1
Jadi 67 = 1000011


Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan angka 67 dari bilangan desimal ke biner, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membagi angka yang akan di konversikan dengan angka 2, kemudian dituliskan sisanya di sebelah kanan jika sisanya 1 tulis satu dan jika habis di bagi 2 tuliskan 0 seperti contoh di atas, sedangkan hasil pembagian ditulis di bawahnya seperti contoh di atas. Bagi terus bilangan tersebut sampai berakhir di angka 1. Setelah selesai, langkah ke kedua kita menuliskan hasil konversi dari bawah ke atas. Jadi konversi dari angka 67 adalah: 1000011


Contoh lain : angka bilangan desimal yag akan dikonversikan adalah 46

46 : 2 -> 0
23 : 2 -> 1
11 : 2 -> 1
5 : 2 -> 1
2 : 2 -> 0
1
Jadi 46 = 101110

Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, dengan menuliskan sisa dari setiap pembagian dari bawah ke atas maka hasil dari konversi bilangan desimal dengan angka 46 adalah: 101110

b. KONVERSI BILANGAN BINARY KE BILANGAN DESIMAL

Contoh soal:
Coba konversikan lah bilangan binary ke bilangan desimal, di mana angka bilangan binary yang akan di konversikan adalah angka 101110

101110 = ….
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 32 + 0 + 8 + 4 + 2 + 0 = 46


Jadi 101110 = 46


Penjelasan :
Kita akan mengkonversikan bilangan biner ke bilangan desimal , langkah pertama kalikan bilangan biner (101110) yang akan di konversikan dengan 2n-1 seperti contoh di atas kemudian Jumlahkan setiap hasil perkalian, di mana n adalah banyaknya atau jumlah angka pada bilangan biner yang akan di konversikan . Misal untuk bilangan biner di atas 101110 terdapat 6 buah angka 1, 0, 1, 1, 1, 0. Jadi untuk merubah ke bilangan desimal kita perlu mengalikannya dengan 2n-1. Jadi konversi 101110 adalah:46

Contoh lain : angka bilangan binary yang akan dikonversikan adalah 1 0 1 1 1 1

101111 = ...
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (1 x 20) = 32 + 0 + 8 + 4 + 2 + 1 = 47
Jadi 101111 = 47

Penjelasan:
Kita selsaikan dengan penghitungan seperti contoh pertama, dengan menjumlahan hasil kali, jadi konversi 101111 adalah 47

Contoh Soal I





Cara konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal

1. Bilangan Desimal
Bilangan desimal (decimal) merupakan bilangan dengan basis 10. Angka untuk bilangan desimal adalah 0, 1, 2, … , 8, 9. Bilangan ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap digit dalam sebuah bilangan dalam basis 10 dapat memiliki besaran tertentu dalam basis 10.
Contoh:
1075 akan terdiri dari 1 ribuan, 0 ratusan, 7 puluhan dan 5 satuan, atau secara matematis dapat ditulis sebagai :
1075 = (1x103) + (0x102) + (7x101) + (5x100

 
Rumus Konversi Desimal ke Basis Bilangan Lainnya
Untuk melakukan konversi dari bilangan desimal ke basis bilangan lainnya, misal basis n, adalah dengan membagi bilangan tersebut dengan n secara berulang sampai bilangan bulat hasil bagi nya sama dengan nol. Lalu sisa hasil bagi dari setiap iterasi ditulis dari terakhir (bawah) hingga ke awal (atas). Untuk lebih jelasnya lihat contoh konversi desimal ke basis lainnya pada penjelasan berikutnya.




Konversi Desimal ke Biner
Dengan menggunakan rumus perhitungan konversi bilangan desimal ke basis lainnya kita bisa lakukan sebagai berikut.
Contoh :
6710 = …….2 ?
Misalkan kita akan melakukan konversi 67 basis sepuluh (desimal) ke dalam basis 2 (biner). 

Karnaugh Map (K-Map)

Karnaugh Map (K-Map)

I. Pengertian
Suatu peralatan grafis yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan logika atau mengkonversikan sebuah tabel kebenaran menjadi sebuah Rangkaian Logika. Salah satu metode yang paling mudah untuk penyederhanaan Rangkaian Logika.

II. Jenis-Jenis K-Map
1.                 K-Map 2 variabel
2.                 K-Map 3 variabel
3.                 K-Map 4 variabel
4.                 K-Map 5 variabel
5.                 K-Map 6 variabel
III. Metode Karnaugh Map (K-Map)
1.                 Nilai-nilai tabel kebenaran diletakkan pada K-Map
2.                 Kotak-kotak K-Map yang berdekatan secara horizontal dan vertikal hanya berbeda 1 variabel.
3.                 Pola dari atas ke bawah atau kiri ke kanan harus berbentuk AB, AB, AB, AB
4.                 Bentuk SOP bisa didapatkan dengan melakukan operasi OR pada semua term(AND) dari kotak yang bernilai 1.

IV. Pembahasan

Pada penulisan ini, hanya dibahas sampai K-Map dengan 4 variabel saja.

1. K-Map 2 Variabel

(Gambar 3.1.1)


Pada K-Map 2 variabel, variabel yang digunakan yaitu 2. Misalnya variabel A & B.

Catatan :
   - Untuk setiap variabel yang memiliki aksen, maka di dalam tabel ditulis 0.
   - Untuk setiap variabel yang tidak memiliki aksen, maka di dalam tabel ditulis 1.

Contoh : A' (ditulis 0), B (ditulis 1)

Desain/model pemetaan K-Map 2 variabel dapat dibentuk dengan 2 cara seperti pada (Gambar 3.1.1). Pada pembahasan ini, penulis menggunakan desain pemetaan Model 2 seperti berikut : 






 (Gambar 3.1.2)


Dalam menentukan hasil pemetaan, ambil daerah yang berbentuk seperti berikut :


(Gambar 3.1.3)

Contoh soal :
Sederhanakan persamaan logika berikut dengan K-Map : y = A'B' + AB'



(Gambar 3.1.4)

2. K-Map 3 Variabel



(Gambar 3.2.1)

Pada K-Map 3 variabel, variabel yang digunakan yaitu 3. Misalnya variabel A, B & C.

Desain pemetaan K-Map 3 variabel dapat dibentuk dengan 4 cara seperti pada (Gambar 3.2.1). Pada pembahasan ini, penulis hanya menggunakan desain pemetaan Model 2 seperti berikut : 

(Gambar 3.2.2)

Contoh soal :

Sederhanakan persamaan logika berikut dengan K-Map : 
y = ABC' + ABC + AB'C + AB'C'



(Gambar 3.2.3)

3. K-Map 4 Variabel

(Gambar 3.3.1)

Pada K-Map 4 variabel, variabel yang digunakan yaitu 4. Misalnya variabel A, B, C & D.

Desain pemetaan K-Map 4 variabel dapat dibentuk dengan 2 cara seperti pada (Gambar 3.3.1). Pada pembahasan ini, penulis hanya menggunakan desain pemetaan Model 2 seperti berikut : 

(Gambar 3.3.2)

Contoh soal :

Sederhanakan persamaan logika berikut dengan K-Map : 
y = ABC'D' + ABC'D + ABCD + ABCD' + AB'CD + AB'CD'


(Gambar 3.3.3)


Selasa, 20 Desember 2016

ALJABAR BOOLEAN



Pendahuluan 

Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR, dan NOT (komplemen). Fungsi boolean terdiri dari variabel variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang di bentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstanta-konstanta 0 dan 1, simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung. Penamaan aljabar boolean sendiri berasal dari nama sesorang matematikawan asal Inggrs, bernama George Boole. Dialah yang pertama kali mendefinisikan istilah itu sebagai bagian  dari sistem logika pada pertengahan abad ke-19. Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan daftar semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner. Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan. Dalam arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara aljabar. Dalam hal ini aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam komputer. Disisi lain, aljabar boolean juga merupakan struktur aljabar yang operasi-operasinya memenuhi aturan tertentu.

Hubungan-Hubungan Boolean
Hukum-hukum komunitatif, Asosiatif, dan Distributif
Pada gerbang OR 2-masukan tertentu, kita dapat mengubah urutan sinyal-sinyal masukan tanpa mengubah keluarannya. Persamaan booleannya :

            A+B=B+A

Begitu pula kita dapat mengubah urutan sinyal-sinyak masukan gerbang AND 2-masukan tanpa mempengaruhi sinyal keluarannya. Persamaan booleannya :

            AB=BA

Kedua persamaan diatas disebut Hukum Komulatif.
Hukum Asosiatif untuk operasi OR adalah 

            A+(B+C)=(A+B)+C

Hukum Asosiatif untuk operasi AND diungkapkan oleh :

            A(BC)=(AB)C

Hukum Distributif menyatakan bahwa :

            A(B+C)=AB+AC

Senin, 19 Desember 2016

GERBANG LOGIKA



 1. AND

Gerbang AND akan berlogika 1 atau keluarannya akan berlogika 1 apabila semua masukan/inputannya berlogika 1, namun apabila semua atau salah satu masukannya berlogika 0 maka outputnya akan berlogika 0.

Simbol dan Persamaan Boolean AND 


Tabel Kebenaran AND


Data Sheet AND

Rabu, 07 Desember 2016

Apa itu Integrated Circuit ( IC ) ?



Definisi  IC

Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling sering digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.